Rabu, 25 Mei 2011

KERINCI

Pedang “Selangkeh”, Senjata Tradisi Kerinci


JAMBI — Pedang selangkeh yang merupakan senjata tradisional asli Kerinci perlu dipopulerkan kembali kepada publik sehingga menjadi khazanah kebudayaan masyarakat setempat.

“Pedang selangkeh sesungguhnya senjata tradisional asli masyarakat Kerinci pada masa lalu, seperti halnya mandau di Kalimantan, rencong di Aceh, badik di Bugis, dan kujang di Sunda, bukanlah keris seperti yang dianggap sebagai senjata warisan budaya masyarakat Kerinci saat ini,” kata budayawan dan seniman Jambi, Azhar MJ, Minggu (22/5/2011) di Jambi.

Menurut Azhar, selangkeh telah dipakai para ksatria, pendekar, dan para hulubalang (prajurit) di Kerinci sejak masyarakat Kerinci pertama mengenal kemampuan mengolah besi menjadi senjata.

Pada masa kerajaan, selangkeh dipergunakan oleh para hulubalang dan para depati, tidak saja sebagai senjata untuk bertempur di medan peperangan, tetapi juga sebagai sko (barang pusaka) yang mencerminkan kewibawaan sekaligus sebagai simbol kekuasaan bagi para depati.

Pada zaman sebelum dikenalnya besi, senjata masyarakat Kerinci purba menggunakan rautan bilah bambu sebagai selangkeh, sementara serpihan batu menjadi senjata pendek, seperti karpu (sejenis pisau atau belati) dan juga dijadikan perkakas sehari-hari, seperti kapak batu genggam dan beliung.

“Kelompok masyarakat Kerinci pertama yang memiliki kemampuan mengolah besi jadi senjata dan perkakas adalah masyarakat Desa Pendung Koto Padang di Kecamatan Air Hangat,” katanya.

Hingga saat ini desa tersebut masih menjadi pusat perajin senjata dan perkakas. Produksi mereka bahkan dipasarkan sampai daratan Malaysia.

Sebagai senjata tradisional, pedang selangkeh dipercaya memiliki daya magis, kesaktian, dan tuah yang akan memengaruhi pemilik atau pemegangnya, seperti mampu menjadi kebal senjata tajam, mampu menghilang, dan mampu melompat tinggi di udara.

Bahkan pada masa peperangan dengan kolonial Belanda, Depati Parbo dan pasukannya semuanya menggunakan selangkeh. Selain itu, sang Depati memang juga memiliki sebilah keris.

Menurut budayawan Kerinci, Iskandar Zakaria, keris masuk ke Kerinci dan dikenal sebagai senjata sakti sejak terjadinya asimilasi kebudayaan Jawa ketika terjadi ekspedisi Pamalayu.

Sejak itu Kerinci juga mengenal sebutan-sebutan yang berbau Jawa, seperti kata ‘depati‘ yang asal mulanya adalah kata ‘adipati’ karena penggunaan huruf vokal di awal dalam bahasa Kerinci tidak lumrah. Kata itu dipenggal menjadi depati saja sesuai dialek bahasa setempat.

Keris yang kemudian juga jadi simbol kerajaan-kerajaan di Sumatera kawasan tengah, timur, dan selatan, seperti Kerajaan Melayu Jambi dengan ratunya Selaras Pinang Masak memakai keris siginjai, Pagarruyung (di Sumbar) dengan rajanya Adityawarman, Sriwijaya (di Sumatera Selatan), dan Tulang Bawang (di Lampung).

Kerinci yang tidak memiliki sistem pemerintahan kerajaan juga mendapat imbas semakin populernya penggunaan keris sebagai simbol kekuasaan dan kewibawaan tersebut.

Akhirnya fungsi selangkeh pun tergeser, digantikan keris yang dinilai jauh lebih simpel dan praktis, ringan, dan mudah disimpan ataupun dibawa-bawa ke mana pun pergi.

Selangkeh adalah pedang yang tidak memiliki sarung. Pemilik membawa senjata itu ke mana pun dengan cara dipegang atau diselipkan di pinggang.

Menurut peneliti kebudayaan Kerinci, Nukman SS, pada masa Islam, keberadaan selangkeh juga terus bertahan. Bahkan, pada masa itu, pedang panjang tersebut telah menjadi media dakwah bagi para kyai pemuka dan penyebar agama Islam di Kerinci.

Badan pedang yang sebelumnya biasa terlihat berhias rajahan mantra dan jimat, pada masa Islam justru dipakai pula sebagai tempat mengguratkan ayat-ayat suci Al Quran.

Salah satu selangkeh yang memiliki tulisan ayat Al Quran saat ini tersimpan di Desa Sebukar, Kecamatan Keliling Danau.

Sebagai gambaran, bentuk selangkeh adalah pedang panjang yang sedikit melengkung dan berujung runcing. Selangkeh terbuat dari besi atau baja kualitas tinggi, dan gagangnya memiliki pelindung.

Saat ini selangkeh hanya dipergunakan oleh para pemencak saat tampil memperagakan jurus-jurus tarian dalam acara-acara tertentu. Keberadaan pedang ini pun sudah semakin tidak jelas karena dijual kepada kolektor barang antik oleh pewarisnya.

Pada masa sekarang, para petani menggunakan perkakas parang atau golok yang fisiknya menyerupai selangkeh. Sebenarnya itulah turunan dari selangkeh modern saat ini.

“Oleh karena itu, sudah seharusnya keberadaan selangkeh kembali dipopulerkan dengan menyebutnya sebagai senjata tradisional khas Kerinci dan memakainya sebagai simbol kekuasaan saat penobatan depati, seperti halnya mandau di Kalimantan,” tambah Azhar.

KERINCI

                       TAGEK DAN SAYAK

Tagek dan Sayak yang merupakan wadah menyimpan dan menyajikan minuman tradisional masyarakat Kerinci yakni ’Sebuk Kawo’ dinilai sebagai jejak teknologi purba warisan nenek moyang masyarakat Kerinci di masa lalu yang masih tersisa.

"Tagek (tabung teko dari ruas bambu) dan Sayak (mangkok atau cangkir dari tempurung kelapa) ini, adalah warisan teknologi purba yang masih tersisa hingga kini di kehidupan masyarakat Kerinci.

Ini digolongkan benda teknologi karena dari benda sederhana yang terbuat dari ruas bambu tersebut tidak saja berfungsi sebagai wadah air melainkan oleh pembuatannya telah juga memikirkan efek dan manfaat dari penggunaan ruas bambu tersebut.

Begitu juga dengan teknik dan proses pembuatannya, bukan terletak pada nilai artistik ukirannya tapi pada ruas bambu yang dipilih adalah ruas bambu paling bawah yang memang selain bisa tahan lama juga mengandung zat hara paling tinggi dan tahan lama sehingganya bisa membuat apa yang disimpan di dalamnya bisa menjadi lebih segar.

Penyumbat atau penutup tabung juga sangat unik dan aneh, yang digunakan adalah ijuk bukannya kayu atau lainnya. Alasan mereka adalah karena ijuk adalah benda yang tidak saja tahan lama dan bersih dari kuman dibandingkan lainnya seperti rumput atau kayu misalnya.

Tapi juga ijuk mengandung satu jenis zat yang bisa memfilter kuman dan kotoran dari air, makanya banyak digunakan masyarakat saat ini sebagai bahan lapisan penyaring air bersih di kota-kota.

Sementara, tambahnya, dibilang purba karena menurut informasi masyarakat Kerinci yang masih menggunakan benda tersebut hingga saat ini, tagek-tagek yang mereka pakai itu sesungguhnya adalah warisan nenek moyang mereka dari tiga atau empat generasi sebelumnya bahkan ada yang punya peninggala dari 5 hingga 6 generasi sebelumnya.

"Jadi, dapat diperkirakan sendiri sudah semenjak zaman apa masyarakat Kerinci sudah menggunakan benda tersebut sebagai perkakar rumah tangga,

KERINCI

Sejarah Nama Kerinci

LambangNama ‘Kerinci’ berasal dari bahasa Tamil “Kurinci”. Tanah Tamil dapat dibagi menjadi empat kawasan yang dinamakan menurut bunga yang khas untuk masing-masing daerah. Bunga yang khas untuk daerah pegunungan ialah bunga Kurinci (Latin Strobilanthus. Dengan demikian Kurinci juga berarti ‘kawasan pegunungan’.
Di zaman dahulu Sumatra dikenal dengan istilah Swarnadwipa atau Swarnabhumi (tanah atau pulau emas). Kala itu Kerinci, Lebong dan Minangkabau menjadi wilayah penghasil emas utama di Indonesia (walaupun kebanyakan sumber emas terdapat di luar Kabupaten Kerinci di daerah Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin). Di daerah Kerinci banyak ditemukan batu-batuan Megalitik dari zaman Perunggu (Bronze Age) dengan pengaruh Budha termasuk keramik Tiongkok. Hal ini menunjukkan wilayah ini telah banyak berhubungan dengan dunia luar.
Awalnya ‘Kerinci’ adalah nama sebuah gunung dan danau (tasik), tetapi kemudian wilayah yang berada di sekitarnya disebut dengan nama yang sama. Dengan begitu daerahnya disebut sebagai Kerinci (“Kurinchai” atau “Kunchai” atau “Kinchai” dalam bahasa setempat), dan penduduknya pun disebut sebagai orang Kerinci.
Sejarah Kerinci
Menurut Tambo Alam Minangkabau, Daerah Rantau Pesisir Barat (Pasisie Barek) pada masa Kerajaan Alam Minangkabau meliputi wilayah-wilayah sepanjang pesisir barat Sumatra bahagian tengah mulai dari Sikilang Air Bangis, Tiku Pariaman, Padang, Bandar Sepuluh, Air Haji, Inderapura, Muko-muko (Bengkulu) dan Kerinci. Dengan demikian Kerinci merupakan daerah Minangkabau.
Pada waktu Indonesia merdeka, Sumatera bahagian tengah mulai dipecah menjadi 3 provinsi:
1. Sumatera Barat (meliputi daerah Minangkabau)
2. Riau (meliputi wilayah kesultanan Siak, Pelalawan,Rokan,Indragiri, Riau-Lingga ditambah Rantau Minangkabau Kampar dan Kuantan)
3. Jambi (meliputi bekas wilayah kesultanan Jambi ditambah Rantau Minangkabau Kerinci)
Dengan demikian sebenarnya Orang Kerinci hidup dengan budaya Minangkabau namun menjadi orang Jambi.
Letak Kerinci
Kerinci berada di ujung barat Provinsi Jambi, berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat (Minangkabau) di sebagian barat dan utara. Di selatan mereka berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.
Daerah Kerinci ditetapkan sebagai sebuah Kabupaten sejak awal berdirinya Provinsi Jambi, dengan pusat pemerintahan di Sungai Penuh. Daerah Kerinci memiliki luas 4.200 km2 terdiri atas 11 kecamatan (yang merupakan rangkaian kampung atau pemukimam). Statistik tahun 1996 menunjukkan populasi suku Kerinci sekitar 300.000 jiwa.petab
Jauh sebelum Indonesia merdeka, Kerinci merupakan kawasan yang telah memiliki kekuasaan politik tersendiri.Sebelum Belanda masuk Kerinci mencatat tiga fase sejarahnya yaitu: Periode Kerajaan Manjuto atau Kerajaan Pamuncak Nan Tigo Kaum, Periode Depati, dan Periode Depati IV Alam Kerinci. Kerajaan Manjuto, sebuah kerajaan yang berada di antara Kerajaaan Minangkabau dan Kerajaan Jambi, beribukotakan di Pulau Sangkar. Berikutnya, pada dua periode Depati, Pulau Sangkar memainkan peran sentral sebagai salah satu dari empat pusat kekuasaan di Kerinci (Rasyid Yakin, hal. 4 -14).
Tetapi semenjak Belanda mulai menduduki Kerinci pada 1914, peran sentral Pulau Sangkar secara politik pemerintahan mulai mengalami penyusutan. Ketika Belanda menetapkan Kerinci sebagai sebuah afdelling dalam kekuasaaan Karesidenan Jambi (1904) maupun di bawah Karesidenan Sumatera Barat (1921), dan ketika Kerinci menjadi sebuah kabupaten sendiri dalam wilayah Propinsi Jambi (pada 1958), Pulau Sangkar hanyalah sebuah ibukota kemendapoan (sebuah unit pemerintahan setingkat di bawah kecamatan dan setingkat di atas desa).
Budaya Kerinci
Budaya Kerinci sangat khas. Tari-tariannya adat merupakan campuran Minang dan Kerinci serta Melayu. Misalnya, Tari Joged Sitinjau Laut. Lagu-lagu Kerinci juga terkenal unik. Pakaian adatnya juga sangat indah. Rumah suku Kerinci disebut “Larik” karena terdiri dari beberapa deretan rumah petak yang bersambung-sambung. Di Jambi, Kerinci adalah satu-satunya wilayah yang menganut adat Perpatih Minangkabau (Matrilineal).
Bahasa Kerinci
Bahasa Kerinci termasuk salah satu anak cabang bahasa Austronesia yang dituturkan dengan dialek Kerinci. Bagi masyarakat bagian pesisir barat Minangkabau, Bahasa Kerinci tidak begitu asing, namun menjadi agak aneh bagi orang daerah lain di Jambi yang condong ke Melayu Palembang dan Melayu Riau. Salah satu yang khas dari dialek Kerinci di antaranya adalah melafalkan ‘i’ menjadi ‘ai’ misal: ‘Orang Kerinci pergi ke Jambi’ diucapkan ‘Uhang Kinchai lalau ka Jamboi’, atau melafalkan ‘a’ menjadi ‘ea’ atau ‘oi’ misal : “bila” menjadi “bilea”, “atas menjadi “atoih”, “Tadi menjadi “tadoih”.
Ada lebih dari 30 dialek bahasa yang berbeda di tiap-tiap desa di daerah Kerinci. Seperti pengucapan ‘Anda’, di Desa Lempur (Kec. Gunung Raya) diucapakan dengan ‘Kaya’ sedangkan di Kec. Sungai Penuh diucapakan dengan ‘Kayo’. Perbedaan dialek ini juga ditandai dengan dengan perbedaan budaya yang ada di masing-masing desa di Kerinci.

KUNCI SUKSES

                                50 Kunci Sukses


Sukses bermula dari mental. Anda bisa saja miskin namun jika Anda yakin bahwa Anda bisa sukses, maka itulah yang akan Anda raih. Demikian juga sebaliknya, jika seseorang terlahir kaya, namun tidak memiliki mental sukses, maka kelak ia pun bisa jatuh melarat.
Kunci menuju puncak sukses
beritaunik.net, kunci, sukses
Tak peduli apa pun yang menjadi profesi kerja Anda sekarang, apakah karyawan rendahan atau bos sekalipun, Anda bisa meraih sukses dengan mengembangkan 50 kebiasaan sukses ini. Namun, ingat juga bahwa ukuran kesuksesan bukanlah uang, melainkan mental puas itu sendiri.
  1. Carilah dan temukan kesempatan di mana orang lain saat orang lain gagal menemukannya.
  2. Orang sukses melihat masalah sebagai bahan pembelajaran an bukannya kesulitan belaka.
  3. Fokus pada solusi, bukan berkubang pada masalah yang ada.
  4. Menciptakan jalan suksesnya sendiri dengan pemikiran dan inovasi yang ada.
  5. Orang sukses bisa merasa takut, namun mereka kemudian mengendalikan dan mengatasinya.
  6. Mereka mengajukan pertanyaan yang tepat, sehingga menegaskan kualitas pikiran dan emosional yang positif.
  7. Mereka jarang mengeluh.
  8. Mereka tidak menyalahkan orang lain, namun mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka
  9. Mereka selalu menemukan cara untuk mengembangkan potensi mereka dan menggunakannya dengan efektif.
  10. Mereka sibuk, produktif, dan proaktif, bukan luntang-lantung.
  11. Mereka mau menyesuaikan diri dengan sifat dan pemikiran orang lain.
  12. Mereka memiliki ambisi atau semangat.
  13. Tahu benar apa yang diinginkan.
  14. Mereka inovatif dan bukan plagiat.
  15. Mereka tidak menunda-nunda apa yang ada.
  16. Mereka memiliki prinsip bahwa hidup adalah proses belajar yang tiada henti.
  17. Mereka tidak menganggap diri sempurna sehingga sudi belajar dari orang lain.
  18. Mereka melakukan apa yang seharusnya, bukan apa yang mereka mau lakukan.
  19. Mereka mau mengambil resiko, tapi bukan nekat.
  20. Mereka menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan segera.
  21. Mereka tidak menunggu datangnya keberuntungan, atau kesempatan. Merekalah yang menciptakannya.
  22. Mereka bertindak bahkan sebelum disuruh/ diminta.
  23. Mereka mampu mengendalikan emosi dan bersikap profesional.
  24. Mereka adalah komunikator yang handal.
  25. Mereka mempunyai rencana dan berusaha membuatnya menjadi kenyataan.
  26. Mereka menjadi luar biasa karena mereka memilih untuk itu.
  27. Mereka berhasil melalui masa-masa berat yang biasanya membuat orang lain menyerah.
  28. Mereka tahu apa yang penting bagi mereka dan melakukan yang terbaik yang mereka bisa.
  29. Mereka memiliki keseimbangan. Mereka tahu bahwa uang hanya alat, bukan segalanya.
  30. Mereka paham betul pentingnya disiplin dan pengendalian diri.
  31. Mereka merasa aman karena mereka tahu mereka berharga.
  32. Mereka juga murah hati dan baik hati.
  33. Mereka mau mengakui kesalahan dan tidak segan untuk minta maaf.
  34. Mereka mau beradaptasi dengan perubahan.
  35. Mereka menjaga kesehatan dan performa tubuh.
  36. Mereka rajin.
  37. Ulet
  38. Mereka terbuka dan mau menerima masukan dari orang lain.
  39. Mereka tetap bahagia saat menghadapi pasang surut kehidupan.
  40. Mereka tidak bergaul dengan orang-orang yang salah/ merusak.
  41. Mereka tidak membuang waktu dan energi emosional untuk sesuatu yang di luar kendali mereka.
  42. Mereka nyaman bekerja di tempat yang ada.
  43. Mereka memasang standar yang tinggi bagi diri sendiri.
  44. Mereka tidak mempertanyakan mengapa mereka gagal namun memetik pelajaran dari itu semua.
  45. Mereka tahu bagaimana harus rileks, menikmati apa yang ada, dan mampu bersenang-senang dalam kecerobohan sekalipun.
  46. Karir mereka bukanlah siapa mereka, itu hanyalah pekerjaan.
  47. Mereka lebih tertarik pada apa yang efektif ketimbang pada apa yang mudah.
  48. Mereka menyelesaikan apa yang telah mereka mulai.
  49. Mereka menyadari bahwa mereka bukan hanya makhluk hidup belaka, namun juga makhluk rohani.
  50. Mereka melakukan pada yang mereka katakan.
Jadi, apakah ada beberapa kebiasaan yang sudah menjadi bagian dari hidup Anda saat ini?! Jika ada, kembangkan itu, dan tambahkan peluang sukses Anda dengan melakukan yang lain. Ingat, sukses bukanlah milik orang yang tidak pernah gagal, melainkan milik orang yang tidak pernah menyerah!!

Selasa, 24 Mei 2011

puisi patah hati

                  DIA YANG KAU PILIH

Ketika hati ini menemukan jawabnya,,
Entah mengapa kini semuanya sirna,,
Saat ku berharap pintu hatimu terbuka,,
Saat itulah kau menutupnya untukku singgahi,,

Ku ingin kau sadari arti diriku di sini,,
Untuk mencintai dan mengasihi dirimu setulusnya,,
Namun sampai saat ini kau tak menyadarinya,,
Hingga kau tak sadari kau lukai hati dan perasaanku,,

Bila engkau tak menerima cinta ini,,
Namun selamanya kau tetap di hatiku,,
Dan akan ku jaga sampai nanti,,
Sampai engkau menyadari arti diriku di sini,,

Kini berakhir sudah semuanya,,
Yang aku impi – impikan selama ini,,
Terkubur bersama semua rasa untukmu,,
Rasa yang akan selalu ku ingat & ku kenang,,

Munking engkau bukanlah peri hati ini,,
Akan ku do’akan agar kau bahagia,,
Bersama dia yang kau pilih,,
Tuk jadi raja di hatimu,,

       AKU MEMBENCIMU

aku tau.. aku tak pernah ada..
meencintaimu seperti mengiris nadiku sneidiri..
mencintaimu juga seperti meletakkan tubuhku diatas duri..
mencintaimu bagai berjalan di tengah bara api..
dan mencintaimu pula, aku tak pernah tau tempatku..

sekarang apa lagi..
kamu tau bagaimana hati ini menginginkanmu..
kamu juga tau bagaimana diri ini menjadikanmu sebagai ratu..
kamu juga bhakan sangat tau, bagaimana aku menjauhi orang lain yang mungkin baik untukku..
apakah memang rasamu mati, ataukah kamu tak punya rasa itu..

berapa lama aku harus bertarung melawan rindu..
berapalama aku harus menunggu sampai engkau terhapus dari hatiku..
aku ingin kamu, tapi kamu terus mayakitiku..
masihkah kurang pantas jika aku membencimu..?

ataukah ada cara yang aampuh untuk melakukan itu..
aku bahkan tak dapaat membaca semua isyarat yang terpotong oleh kemanisanmu..
sekarang.. apakah masih kurang pantas aku membencimu ..?

desiran hat

Sepetak jiwa dan pengharapan
Yang selaluku tadahkan akan dirimu
Tak pernah lelah dan letih walau diterpa gelombang kegalauan
Saat untaian manismu menyapa indah jiwaku

Tak bisa diungkapkan desiran indah mengaliri hatiku
Namun, ku takut desiran itu
Hanya mendatangkan buih kesedihan
Karena ku takut dirimu hanyalah fatamorgana…

Namun dalam penantian panjangku….
Selalu bermimpi akan menjadi pangeran hatimu wahai tuan putriku
Walau ku tau, merengkuh cintamu…
Ibarat memimpikan tidur di atas buih lautan luas…

Sabtu, 21 Mei 2011

for you mom

Ibu...
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa

Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam

Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian

Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku

Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu

Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku

Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga

Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas

Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu

Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH
juga kepada Ayah...!!!

Jumat, 20 Mei 2011

kata-kata indah

"seni membuat hidup kita indah"



"jika anda ingin dihargai seseorang maka anda harus menghargai orang lebih dahulu"
"hidup adalah perjuangan begitupun dengan cinta"

"Jika anda ingin mengambil madu jangan ditendang sarangnya"

"95% keberhasilan berasal dari pergaulan, 5% tergantung diri kita masing-masing"